Sejauh ini kita telah meninjau gelombang satu
dimensi, yaitu gelombang yang menjalar dalam garis lurus. Gelombang bunyi
merupakan gelombang yang merambat secara konsentris dalam ruang tiga
dimensi. Kita dapat menganggap sumber bunyi sebagai sebuah titik.
Gelombang bunyi dipancarkan ke segala arah dan muka gelombangnya
merupakan permukaan bola yang konsentris.
Jarak antara benda dengan radar dapat
ditentukan dengan persamaan berikut.
Keterangan:
d :
jarak objek ke kapal (m)
c
: cepat rambat gelombang (m/s)
Δt : selang waktu antara gelombang pancar
dengan gelombang pantul (s)
Keterangan:
I
: intensitas bunyi (watt/m2)
prata-rata
: daya rata-rata yang dihasilkan rumber bunyi
(watt)
r : jarak antara sumber bunyi ke titik yang
ditinjau (m)
Intensitas bunyi terlemah yang masih
dapat kita dengar disebut ambang pendengaran. Besarnya ambang pendengaran kita
adalah 10-12 watt/m2. Sedangkan intensitas tertinggi yang dapat kita dengar
tanpa rasa sakit disebut ambang perasaan dan besarnya 102 watt/m2.
Taraf Intensitas Bunyi
Taraf intensitas bunyi
adalah perbandingan logaritmik antara intensitas bunyi
dengan intensitas ambang pendengaran. Taraf intensitas bunyi dinyatakan dalam desibel (dB),
didefinisikan sebagai berikut.
Keterangan:
I :
intensitas bunyi
L0 : intensitas ambang pendengaran (10–12 w/m2)
B :
taraf intensitas (dB)
Tingkat intensitas bunyi ambang
pendengaran adalah 0 dB. Sedangkan ambang rasa sakit karena bunyi adalah 120
dB. Hal ini bersesuaian dengan intensitas bunyi antara 10–12 watt/m2 sampai 1
watt/m2.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar